Jika ada penghargaan untuk
pencapaian sebuah band maka bisa dipastikan The Used adalah pemenangnya
bagaimana tidak personel band asal Amerika ini benar benar berangkat dari bawah
sempat menjadi tunawisma dan mengemis uang receh untuk membeli makanan kini The
Used merupakan band peraih emas dan
platinum atas album album musik mereka yang terjual lebih dari tiga juta kopi
di seluruh dunia “It’s definitely a
fairytale that happened to a rock band!”
![]() |
The Used @theusedfanspage |
Mengemis berjam-jam agar bisa
makan merupakan aktivitas yang pernah dilakoni para personel band yang besar di
Utah , Amerika
ini. Namun bedanya (dengan gelandangan lain), setelah cukup mengemis, mereka
lalu menumpang kendaraan untuk pergi latihan band!
Saat itu awal tahun 2001, ketika
band ini baru saja terbentuk dengan formasi lengkap. Mereka merekam demo lagu
dan mengirimkannya ke berbagai perusahaan rekaman dan produser musik menjadi
fokus utama mereka kala itu tanpa terlalu memusingkan situasi finansial yang
seharusnya menjadi masalah.
Dengan sikap nothing to lose. Cowok-cowok
ini mencurahkan segalanya untuk musik, impian mereka. Saking fokusnya,
kawan-kawan mereka lainnya pun sampai komplain mengatakan bahwa mereka merasa
dimanfaatkan (atau "used'”) gara-gara para personel band ini sedang asyik dengan
proyek musik sehingga jarang kontak dengan mereka lagi.
Lumayan drama, ya. But thanks to
them, berkat itu tercetuslah nama “Used" untuk dipakai sebagai nama band,
yang lalu mereka tambahkan menjadi The Used setelah mengetahui ada band asal Boston yang sudah bernama
Used terlebih dahulu.
Dengan gaya musik rock yang dibalut unik (saking
uniknya. musik mereka kerap dilabeli dengan berbagai genre; mulai dari emo,
screamo, post-hardrock, punk rock, dan lainnya), tak butuh waktu terlalu lama
bagi band ini untuk mendapatkan kontrak rekaman.
Akhir 2001, mereka menandatangani
kontrak dengan Reprise Records milik Warner Music dan meluncurkan album debut
enam bulan seteiahnya.
Bagai dongeng bagi setiap orang
yang bermimpi menjadi bintang rock, itulah sepenggal kisah awal bergabungnya Bert
McCracken (vokal, kibor), Quinn Ailman (gitar), Jeph Howard (bass), dan Braden
Steineckert (drum) dalam band The Used. Braden yang lalu hengkang dan pindah ke
band Rancid di tahun 2006, kemudian digantikan posisinya oleh Dan Whitesides.
Dan itupun tak mengubah takdir
sukses band ini hingga merilis album keenamnya, Imaginary Enemy, bulan April .
“You can inspire people because
you took a chance and succeeded. You never know until you try,” ujar sang
vokalis, Bert, bijak. Salut!
Album Cantik Imaginary Enemy
The Used membuka tahun 2014
dengan menyuguhkan single terbaru mereka, Cry, Januari lalu. Lagu rock yang
memiliki nada catchy tersebut telah diputar 700ribu kali hanya dalam waktu
kurang dari seminggu sejak peluncurannya, dengan 18 tanggal tur yang sukses
terjual habis! “I love a good catchy melody!
Saya menyukai lagu yang bisa
stuck di kepala dengan chorus yang mudah diingat, dan itu adalah bagian dari aspirasi saya-yaitu menulis
lagu yang bisa saya nikmati untuk didengarkan,” ungkap Bert soal lagu Cry yang
ada di dalam album terbaru mereka, Imaginary Enemy.
Tapi disisi lain. Album ini juga
memiliki nilai sentimental yang sangat indah, serta memiliki banyak pertanyaan
terbuka yang ‘dalam'.
Kami tidak bemsaha untuk
memaksakan ideologi ke siapapun, kami hanya menanyakan beberapa pertanyaan serius
yang kami pikir penting untuk ditanyakan,” jelas pentolan band ini lagi dengan
serius.
Diakui Bert, Imaginary Enemy
sendiri terinspirasi dari sebuah buku berjudul Inventing the Enemy, karya tulis
seorang profesor asal Italia bernama Umberto Eco.
Membaca, memang menjadi kecintaan
vokalis yang pernah pacaran dengan Kelly Osbourne ini. selain tentu saja musik.
Tak heran pada setiap wawancara dengannya, Ia bisa bicara panjang lebar soal
filosofi. sejarah, bahkan agama.
Lihat saja inspirasinya berasal
dari mana: mulai dari Thales, Socrates. dan Plato. sampai Karl Marx. dan
Bertrand Russe".
Selain itu, ada hal yang tidak biasa
di balik pembuatan album Imaginary Enemy ini. Sang pemain bas, Jeph Howard.
menceritakan, untuk album ini mereka merekamnya dengan cara terbalik-yaitu
merekam vokal terlebih dahulu, baru disusul dengan menuliskan musiknya
menyesuaikan vokal. Wow!
Ini pertama kalinya mereka
me|akukannya dengan cara seperti ini. Pasalnya, mereka tidak puas dengan hasil sound dari
lagu-Iagu yang telah mereka rekam sebelumnya. Jadi, mereka memutuskan untuk
membongkar ulang semua yang sudah direkam, dan mencoba sesuatu yang benar-benar
baru -and they love the result!
Di album ini, mereka tak lagi
bekerjasama dengan perusahaan rekaman lamanya, melainkan dengan merilisnya
lewat label perusahaan mereka sendiri, Anger Music Group. Wah, album platinum,
![]() |
Personel The Used @theusedfanspage |
Filosofi Waktu
Satu hal yang unik lagi dari The
Used adalah bagaimana kata “waktu" terus muncul di dalam Iirik-lirik lagu
mereka. Dari “It's our time to shine, "“It isn't worth my time, ” “Time
takes us all, " “It's my time to burn, ” dan lainnya. What's up with that?
“Sejak kecil, saya sudah terobsesi
dengan waktu. Belajar tentang teori Einstein tentang relativitas, kita memahami
bahwa waktu benar-benar bisa menjadi lebih cepat ataupun melambat. Tentu kita
sadar betapa waktu terasa lambat ketika sedang jatuh terpuruk, dan menit
menjadi hitungan jam.
Sebaliknya, waktu berlalu cepat
ketika Anda bersenang-senang. It’s actually true! Saya selalu tertarik dengan
hal itu dan filosofinya,” cerita Bert excited.
Tahun lalu, Bert pindah rumah
dari Los Angeles, Amerika ke Sydney, Australia bersama istrinya-salah satu yang
membuat band ini disangka bubar karena personel lainnya tetap tinggal di
Amerika. Memang, sih, bagaimana mungkin sebuah band memiliki anggota yang
tinggal di dua negara yang berbeda, dengan zona waktu yang berbeda pula?
Tapi bukan The Used namanya jika
tidak bisa mengatasinya. Seluruh personel The Used setuju, prioritas mereka
telah berubah seiring berialannya waktu. Jika dulu mereka sedikit ‘silau’
dengan kemewahan, kini keluarga telah menjadi nomor satu bagi mereka.
Selain Bert yang sudah
berkeluarga, sang gitaris, Quinn, ]uga telah menikah dengan penyanyi kontestan
American Idol, Megan Joy.
“Pada akhirnya, kita yang harus
hidup dan mati dengan diri kita sendiri. Jadi saya ingin membuat hidup ini baik
untuk saya. Saya hanya punya satu nyawa untuk hidup,” tutup Bert.
Cleo
EmoticonEmoticon